BADAN EKSEKUTIF SPAMA SMANSADE
JENDERAL
SETYO NUGROHO, S.Pd.
KOMANDAN
BAYU EFKA LEIGRAHA NOOR
WAKOMDAN
PRASETYO ADI WOBOWO
SEKRETARIS
1. EKO WAHYU C
2. DESY KURNIA WATI
BENDAHARA
1. NDHIKA JUANG A
2. ASTIKA ANGGRAENI
3. DINAR ISYANA P
4. IZZA AZMI
STAF AHLI
BAG.KEAMANAN
1. DWI YULIANTO
2. IRNA MAYASARI
3. IKHSAN ALI
BAG.UPACARA
1. AGI BAJRUZZAMAN A
2. EKA DYAH W
3. FANY WIJAYA
BAG. KEBERSIHAN
1. FARID WAHYU
2. DITHA FEBRIAN A
3. MAHENDRA YUDHA P
BAG. OLAHRAGA
1. NURUL AINI
2. EVALDO IAN AL HADAD
3. RIZKI ARFIYANI
BAG. KESENIAN
1. WAHIBUL MINAN
2. APRILIANA
3. M. FADLAN
Blog of Mazket, Wahana Berkarya untuk Berbagi Informasi
Sebagai seorang Pemuda, patutlah kita untuk senantiasa berkarya. Janganlah kita menjadi Pemuda yang hanya terdiam menerima apa adanya. Kita harus bisa menjadi generasi perubah. Tentunya generasi perubah ke arah yang lebih baik.
Kitalah yang akan menggantikan generasi orang-orang tua kita. Kitalah generasi baru yang lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik. Kitalah generi pencetak generasi selanjutnya yang tentunya harus lebih baik daripada generasi kita.
Semangatlah kawan.....
Marilah kita ubah dunia ini menjadi lebih baik, diawali dari diri kita terlebih dahulu.
Kitalah yang akan menggantikan generasi orang-orang tua kita. Kitalah generasi baru yang lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik. Kitalah generi pencetak generasi selanjutnya yang tentunya harus lebih baik daripada generasi kita.
Semangatlah kawan.....
Marilah kita ubah dunia ini menjadi lebih baik, diawali dari diri kita terlebih dahulu.
Rabu, 26 November 2008
Minggu, 31 Agustus 2008
Story Heart
Dikeheningan malam ku baca suratmu
Sudah ku coba menginginkan hatimu
Namun kau tlah dewasa
Seandainya tanganku menjadi sayap
Aku ingin terbang meninggalkanmu
Namun bagaimana lagi
Sulit melupakanmu
Tak menampik rasa rindu yang datang
Tak menampik rasa ingin slalu didekatmu
Tak menampik pula rasa yang tertinggal
Jumat, 29 Agustus 2008
ArT
Pulau Bali memang sudah terkenal ke seluruh dunia dengan budayanya salah satunya yaitu seni drama dan tari. Drama dan tari tidak dapat dipisahkan. Keduanya seperti dua warna permukaan daun sirih, sama-sama mengandung rasa dan aroma yang tidak berbeda.
Budaya Bali memiliki banyak sekali ragam kesenian Drama dan Tari. Ini menunjukkan bahwa budaya kita sangat beradab. Drama dan tari penuh dengan simbol-simbol. Baik simbol dari kehidupan nyata maupun simbol kehidupan alam lain dan mimpi-mimpi. Hanya peradaban manusia yang mengerti arti simbol. Simbolisme yang digambarkan oleh para seniman drama dan tari di Bali sangat komunikatif. Tidak hanya menghibur hati, tetapi dapat memberikan pedoman yang mudah dicerna tentang benar dan salah, tentang baik dan buruk.
Drama dan tari tidak hanya menghubungkan nalar dan rasa antar manusia, tetapi juga menghubungkan alam sekala dan niskala manusia secara harmonis dan estetis. Mengalir terus dipenuhi dengan inovasi baru yang tak pernah terbendung.
Misi kesenian Bali ke luar negeri untuk mempromosikan Bali khususnya dan Indonesia umumnya sudah sering berlangsung dan mendapatkan sambutan antusias dari para penonton yang terkagum dan terkesima dengan gerakan-gerakan tari Bali yang enerjik apalagi tat kala melihat lirikan mata dan jari-jemari yang mengikuti suara gambelan sebagai pengiring tarian. Drama dan tari penuh dengan simbol-simbol. Baik simbol dari kehidupan nyata maupun simbol kehidupan alam lain dan mimpi-mimpi. Hanya peradaban manusia yang mengerti arti simbol. Simbolisme yang digambarkan oleh para seniman drama dan tari di Bali sangat komunikatif. Tidak hanya menghibur hati, tetapi dapat memberikan pedoman yang mudah dicerna tentang benar dan salah, tentang baik dan buruk. Drama dan tari tidak hanya menghubungkan nalar dan rasa antar manusia, tetapi juga menghubungkan alam sekala dan niskala manusia secara harmonis dan estetis.
Tari Bali dapat dikategorikan 2 jenis :
- Tari Bali Sakral yaitu jenis tari bali yang hanya bisa dipentaskan pada waktu berlangsung suatu upacara dimana tarian tersebut merupakan rangkaian dari upacara tersebut.
- Tari Bali yang bisa dipentaskan sewaktu-waktu dan bertujuan untuk menghibur.
Misi kesenian Bali ke luar negeri untuk mempromosikan Bali khususnya dan Indonesia umumnya sudah sering berlangsung dan mendapatkan sambutan antusias dari para penonton yang terkagum dan terkesima dengan gerakan-gerakan tari Bali yang enerjik apalagi tat kala melihat lirikan mata dan jari-jemari yang mengikuti suara gambelan sebagai pengiring tarian. Drama dan tari penuh dengan simbol-simbol. Baik simbol dari kehidupan nyata maupun simbol kehidupan alam lain dan mimpi-mimpi. Hanya peradaban manusia yang mengerti arti simbol. Simbolisme yang digambarkan oleh para seniman drama dan tari di Bali sangat komunikatif. Tidak hanya menghibur hati, tetapi dapat memberikan pedoman yang mudah dicerna tentang benar dan salah, tentang baik dan buruk. Drama dan tari tidak hanya menghubungkan nalar dan rasa antar manusia, tetapi juga menghubungkan alam sekala dan niskala manusia secara harmonis dan estetis.
Tari Bali dapat dikategorikan 2 jenis :
- Tari Bali Sakral yaitu jenis tari bali yang hanya bisa dipentaskan pada waktu berlangsung suatu upacara dimana tarian tersebut merupakan rangkaian dari upacara tersebut.
- Tari Bali yang bisa dipentaskan sewaktu-waktu dan bertujuan untuk menghibur.
Artikel Kemiskinan
Kemiskinan
Hakikat
Istilah “Kemiskinan” sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kebiasaannya kemiskinan diidentikkan dengan orang yang jelek, rumah kumuh, dan pekerjaan yang kurang dipandang. Namun dalam kenyataannya, kemiskinan di dasari oleh tiga hal yang penting, 1) Orang yang malas, 2) banyaknya tanggungan dalam keluarga, dan 3)Kurangnya ketrampilan dalam mengarungi kehidupan.
Tiga hal tersebut merupakan landasan yang saya gunakan untuk membahas permasalahan mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Pembahasan
Istilah “Kemiskinan” sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kebiasaannya kemiskinan diidentikkan dengan orang yang jelek, rumah kumuh, dan pekerjaan yang kurang dipandang. Namun dalam kenyataannya, kemiskinan di dasari oleh tiga hal yang penting, 1) Orang yang malas, 2) banyaknya tanggungan dalam keluarga, dan 3)Kurangnya ketrampilan dalam mengarungi kehidupan.
Tiga hal tersebut merupakan landasan yang saya gunakan untuk membahas permasalahan mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Pembahasan
1. Pengertian
Secara harafiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin diberi arti “tidak berharta, serba kekurangangan” (Pusat Bahasa Depdiknas, 2005). Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidak-mampuan baik secara individu, keluarga maupun kelompok, sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yang lain.
Berbagai sudut pandangan tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk, yakni kemiskinan struktural, kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Dari ketiga sudut pandang tersebut, penulis membatasi diri dan lebih menekankan pada kemiskinan absolut, karena pemahaman dari bentuk kemiskinan ini relatif lebih mengena dalam konteks fakir miskin. Kemiskinan absolut adalah situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum (Pusat Bahasa Depdiknas, 2005). Menurut Nasikun (1995), kondisi yang sesungguhnya harus dipahami mengenai kemiskinan :
“Kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling dasar tersebut, antara lain: informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kapital. Lebih dari itu, hidup dalam kemiskinan sering kali juga berarti hidup dalam alienasi, akses yang rendah terhadap kekuasaan, dan oleh karena itu pilihan-pilihan hidup yang sempit dan pengap”.
Pandangan ini mengisyaratkan bahwa permasalahan kemiskinan tidak hanya berdiri sendiri, sehingga dalam penanggulangannya menuntut pemahaman, kecermatan dan kehati-hatian. Di dalam diri masyarakat miskin tidak hanya terdapat kelemahan (kondisi serba kekurangan), tetapi dalam diri mereka juga terdapat potensi yang dapat dipergunakan sebagai modal dasar dalam pengembangan dirinya. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa program penanggulangan kemiskinan harus mampu mengakomodasikan kedua aspek tersebut. Menurut Koenraad Verhagen, (1996), melebih-lebihkan kemiskinan kita cenderung melupakan apa yang mereka miliki. Orang-orang miskin bukanlah orang-orang yang “tidak memiliki” (havenot). Dari sudut pandang ekonomi mereka adalah orang-orang yang memiliki sedikit” (have-little) di sisi lain orang-orang miskin memiliki kekayaan budaya dan sosial. Berkaitan dengan pandangan ini, Gunawan Sumodiningrat (1977) mengemukakan bahwa strategi untuk memberdayakan masyarakat terdapat tiga hal yang harus dilakukan yaitu: (1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang; (2) memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering); dan (3) Pemberian perlindungan, dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi lebih lemah.
Berdasar uraian di atas dapat dikemukakan bahwa dalam konteks penanggulangan kemiskinan, mereka tidak hanya didekati sebagai objek (gejala yang diamati), tetapi harus dipandang sebagai subjek atau pelaku yang dikelompokkan dalam golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah (GMBR). Mereka adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Oleh karena itu, dalam kerangka memahami potensi keluarga miskin, paling tidak terdapat tiga bentuk potensi yang diamati, yakni:
1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Tinjauan tentang kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan dilihat dari aspek (1) pengeluaran keluarga, (2) human capital atau kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan (3) security capital atau kemampuan menjangkau perlindungan dasar.
2. Kemampuan dalam pelaksanaan peran sosial.
Tinjauan tentang kemampuan peran sosial akan dilihat dari (1) kegiatan utama dalam mencari nafkah, (2) peran dalam bidang pendidikan, (3) Peran dalam bidang perlindungan, dan (4) peran dalam bidang
3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan kemiskinan.
Tinjauan tentang kemampuan dalam menghadapi permasalahan, akan dilihat dari upaya mereka lakukan untuk mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi
2. Kemampuan dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar.
Tinjauan tentang pengeluaran keluarga, dalam penelitian ini digunakan ketentuan Biro Pusat Statistik (BPS). Dalam ketentuan BPS (2006) disebutkan, kemiskinan mencapai jumlah lebih dari 100 juta jiwa akibat kenaikan harga BBM.
Paling tidak sampai Juli 2007,jumlah penduduk miskin berkisar 37 juta dari tahun sebelumnya yang berkisar 39 juta (BPS, 2007). Bahkan, dibandingkan dengan masa kepemimpinan Megawati, khususnya pada periode 2001-2003,penurunan tersebut lebih rendah. Tingkat penurunan jumlah penduduk miskin tersebut belum fundamental, sehingga pengamatan secara parsial tidak akan berhasil melihat tingkat penurunan tersebut secara konkret.
Jenis pekerjaan yang menjadi pilihan mereka diduga mempunyai keterkaitan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan sehingga untuk mengakses peluang pekerjaan yang lebih baik relatif sulit. Ditinjau dari aspek pendidikan, sebagian besar (69,4%) responden berpendidikan rendah (SD ke bawah). Secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut: mereka yang Tidak sekolah (1,2%), Tidak Tamat SD (27,2), Tamat SD sebesar 41,0%, Tamat SLTP (19,3%), Tamat SLTA (10,5%), dan tamat Perguruan Tinggi (0,7%). Realitas ini menunjukkan, bahwa kualitas pendidikan sumber daya manusia keluarga fakir miskin masih jauh dari standard (ketentuan pemerintah dalam bentuk wajib belajar 9 tahun).
Ditinjau dari aspek kepemilikan tempat tinggal atau rumah, sebagian besar (77,1%) keluarga telah memiliki rumah sendiri. Selebihnya 14,8% keluarga masih menumpang dan 5,5% keluarga menempati rumah sewa atau kontrakan. Meskipun dari aspek pengeluaran mereka tergolong dalam kategori di bawah garis kemiskinan, ternyata mereka telah mampu menjangkau perlindungan dasar (security capital). Hal ini tentunya terlepas dari kondisi memadai atau tidaknya rumah yang mereka tempati. Sebagai ilustrasi, masih banyak dijumpai tempat tinggal yang berlantai tanah, sulit menjangkau air bersih, dan kondisi yang lebih memprihatinkan adalah masih dijumpai tempat tinggal yang tidak memiliki pemisah antara orang dengan ternak yang mereka pelihara.
Dari realitas di atas, pertanyaannya adalah, mengapa eksistensi mereka masih tetap bertahan hidup dalam berbagai kondisi termasuk dalam kondisi krisis sekalipun. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sekecil apapun mereka mempunyai potensi untuk survive. Mereka pada dasarnya bukan masyarakat yang malas bekerja. Mobilitas pekerjaan yang relatif tinggi telah menuntut alokasi waktu mereka untuk bekerja rata-rata lebih dari 10 jam. Jenis pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan cukup bervariasi, antara lain bekerja sebagai buruh, pedagang, peternak, pengrajin, tukang kayu, nelayan dan jasa. Di sisi lain, dalam komunitas mereka mempunyai solidaritas yang relatif kuat. Hal ini ditunjukkan dari kegiatan tolong menolong di antara mereka.
3. Kemampuan dalam Pelaksanaan Peran Sosial.
Pokok bahasan tentang peran sosial keluarga fakir miskin pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: (a) Peran dalam bidang ekonomi (b) Peran dalam bidang pendidikan (c) Peran dalam perlindungan (d) Peran dalam kemasyarakatan. Tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam pelaksanaan peran sosial dilihat dari frekuensi peran yang dilaksanakan.
Peran keluarga fakir miskin dalam bidang ekonomi yang dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah. Peran dalam pendidikan (pelaksanaan ibadah atau membimbing keluarga; menanamkan nilai dan norma; mendorong pendidikan keluarga; mengerjakan kegiatan kerumah-tanggaan; mengasuh anak dan mendampingi anak belajar). Peran dalam perlindungan (melindungi keluarga, turut memecahkan masalah keluarga, dan turut serta memelihara kesehatan keluarga).
Hal di atas menunjukkan bahwa peran sosial yang dilaksanakan oleh keluarga fakir miskin lebih banyak bersifat intern. Artinya lebih banyak terkonsentrasi dalam urusan keluarga. Kepala keluarga lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk mencari nafkah, pendidikan dan perlindungan keluarga. Rendahnya dalam pelaksanaan peran sosial kemasyarakatan kurang terintegrasi dalam kehidupan keluarga. Mereka tidak begitu aktif untuk melakukan kunjungan keluarga, rekreasi, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan kelembagaan. Kegiatan ini tidak dijadikan sebagai kegiatan prioritas. Dalam pendekatan perspektif kultural mendekati masalah kemiskinan pada analisis tingkat masyarakat, kemiskinan terutama ditunjukkan oleh tidak terintegrasinya kaum miskin dengan institusi-institusi masyarakat secara efektif.
Kenyataan ini merupakan suatu fenomena yang umum terjadi pada keluarga miskin. Kondisi ini dapat dipahami mengingat kegiatan mencari nafkah merupakan kegiatan utama yang masih perlu diperjuangkan demi keberlangsungan hidup keluarga. Besarnya tuntutan kebutuhan keluarga membutuhkan konsentrasi lebih besar sehingga waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk mencari nafkah dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4. Kemampuan dalam Menghadapi Permasalahan Kemiskinan.
Strategi keluarga fakir miskin dalam menghadapi permasalahan keluarga, merupakan salah satu indikator variabel potensi mereka. Dalam konteks ini kemiskinan tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang statis, tetapi mempunyai dinamika sesuai dengan tantangan dan perubahan sosial. Walaupun sebagian masyarakat Indonesia menanggapi permasalahan keluarga dengan penuh kepasrahan, kesabaran yang terkesan sebagai sikap apatis pasif.
Dalam tata kehidupan dan penghidupan masyarakat, setiap keluarga tidak akan terlepas dari permasalahan (goncangan dan tekanan). Permasalahan yang dimaksud di sini dapat berupa permasalahan ekonmomi maupun sosial. Dari uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa keluarga fakir miskin mempunyai potensi untuk survive dalam berbagai kondisi. Dinamika dan mobilitas mereka dalam pekerjaan relatif tinggi. Dalam rangka menanggapi goncangan dan tekanan (shock and stress), pada dasarnya mereka mempunyai mereka mempunyai strategi yang cukup handal. Mereka adalah manajer dengan seperangkat aset yang ada di seputar diri dan lingkungannya.
5. Upaya Mengatasi Kemiskinan dengan Bermacam Cara
Kemiskinan merupakan suatu fenomena sosial yang sangat menarik. Dalam perkembangannya, kemiskinan di Indonesia tidak semakin berkurang tetapi semakin bertambah. Dalam ketentuan BPS (2006) disebutkan, kemiskinan mencapai jumlah lebih dari 100 juta jiwa akibat kenaikan harga BBM. Belum lagi masalah lain yang sedang melanda Indonesia.
Untuk mengatasi kemiskinan diperlukan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga lainnya. Caranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan, pemberian lahan untuk dimanfaatkan ataupun memberikan pinjaman kepada masyarakat yang mempunyai keinginan untuk berkembang menjadi masyarakat yang mampu mengatasi kemiskinan dalam dirinya sendiri, keluarga, ataupun masyarakat sekitar.
Sekarang permasalahannya adalah apakah semua orang yang telah diberikan upaya tersebut akan terbebas dari kemiskinan? Tidak semuanya akan terbebas, mengingat meraka mempunyai tanggungan-tanggungan yang harus dihadapi.
Solusi yang paling mendasar adalah adanya keuletan dari orang tersebut (Orang yang mengalami kemiskinan). Serta adanya bantuan dari pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya.
SIMPULAN
Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam konteks penanggulangan kemiskinan, mereka tidak hanya didekati sebagai objek (gejala yang diamati), tetapi harus dipandang sebagai subjek atau pelaku yang dikelompokkan dalam golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah (GMBR). Mereka adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya.
Kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling dasar tersebut.
Dalam penanggulangan kemiskinan, kita tidak hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah tetapi kita harus bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Awasi kinerja pemerintah jika ada pemerintahan yang korupsi bisa kita laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi agar kehidupan kita terjamin. Tidak ada yang sangat kaya dari hasil korupsi dan juga tidak ada saudara kita yang masih menderita.
Dalam keluarga miskin, mereka mempunyai potensi- potensi yang bisa dikembangkan lebih. Potensi tersebut antara lain, yaitu kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, kemampuan dalam pelaksanaan peran sosial, kemampuan dalam menghadapi permasalahan kemiskinan.
SARAN
1. Permasalahan kemiskinan tidak hanya berdiri sendiri, sehingga dalam penanggulangannya menuntut pemahaman, kecermatan dan kehati-hatian.
2. Kepada pemerintah agar tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi saja namun juga memikirkan rakyat yang setiap hari berkehidupan kekurangan.
3. Kepada rakyat miskin agar tidak hanya hidup bermalas-malasan supaya kehidupannya dapat berkecukupan.
4. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
5. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat.
6. Pemberian perlindungan kepada rakyat yang miskin.
Secara harafiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin diberi arti “tidak berharta, serba kekurangangan” (Pusat Bahasa Depdiknas, 2005). Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidak-mampuan baik secara individu, keluarga maupun kelompok, sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yang lain.
Berbagai sudut pandangan tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk, yakni kemiskinan struktural, kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Dari ketiga sudut pandang tersebut, penulis membatasi diri dan lebih menekankan pada kemiskinan absolut, karena pemahaman dari bentuk kemiskinan ini relatif lebih mengena dalam konteks fakir miskin. Kemiskinan absolut adalah situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum (Pusat Bahasa Depdiknas, 2005). Menurut Nasikun (1995), kondisi yang sesungguhnya harus dipahami mengenai kemiskinan :
“Kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling dasar tersebut, antara lain: informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kapital. Lebih dari itu, hidup dalam kemiskinan sering kali juga berarti hidup dalam alienasi, akses yang rendah terhadap kekuasaan, dan oleh karena itu pilihan-pilihan hidup yang sempit dan pengap”.
Pandangan ini mengisyaratkan bahwa permasalahan kemiskinan tidak hanya berdiri sendiri, sehingga dalam penanggulangannya menuntut pemahaman, kecermatan dan kehati-hatian. Di dalam diri masyarakat miskin tidak hanya terdapat kelemahan (kondisi serba kekurangan), tetapi dalam diri mereka juga terdapat potensi yang dapat dipergunakan sebagai modal dasar dalam pengembangan dirinya. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa program penanggulangan kemiskinan harus mampu mengakomodasikan kedua aspek tersebut. Menurut Koenraad Verhagen, (1996), melebih-lebihkan kemiskinan kita cenderung melupakan apa yang mereka miliki. Orang-orang miskin bukanlah orang-orang yang “tidak memiliki” (havenot). Dari sudut pandang ekonomi mereka adalah orang-orang yang memiliki sedikit” (have-little) di sisi lain orang-orang miskin memiliki kekayaan budaya dan sosial. Berkaitan dengan pandangan ini, Gunawan Sumodiningrat (1977) mengemukakan bahwa strategi untuk memberdayakan masyarakat terdapat tiga hal yang harus dilakukan yaitu: (1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang; (2) memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering); dan (3) Pemberian perlindungan, dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi lebih lemah.
Berdasar uraian di atas dapat dikemukakan bahwa dalam konteks penanggulangan kemiskinan, mereka tidak hanya didekati sebagai objek (gejala yang diamati), tetapi harus dipandang sebagai subjek atau pelaku yang dikelompokkan dalam golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah (GMBR). Mereka adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Oleh karena itu, dalam kerangka memahami potensi keluarga miskin, paling tidak terdapat tiga bentuk potensi yang diamati, yakni:
1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Tinjauan tentang kemampuan dalam memenuhi kebutuhan akan dilihat dari aspek (1) pengeluaran keluarga, (2) human capital atau kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan (3) security capital atau kemampuan menjangkau perlindungan dasar.
2. Kemampuan dalam pelaksanaan peran sosial.
Tinjauan tentang kemampuan peran sosial akan dilihat dari (1) kegiatan utama dalam mencari nafkah, (2) peran dalam bidang pendidikan, (3) Peran dalam bidang perlindungan, dan (4) peran dalam bidang
3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan kemiskinan.
Tinjauan tentang kemampuan dalam menghadapi permasalahan, akan dilihat dari upaya mereka lakukan untuk mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi
2. Kemampuan dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar.
Tinjauan tentang pengeluaran keluarga, dalam penelitian ini digunakan ketentuan Biro Pusat Statistik (BPS). Dalam ketentuan BPS (2006) disebutkan, kemiskinan mencapai jumlah lebih dari 100 juta jiwa akibat kenaikan harga BBM.
Paling tidak sampai Juli 2007,jumlah penduduk miskin berkisar 37 juta dari tahun sebelumnya yang berkisar 39 juta (BPS, 2007). Bahkan, dibandingkan dengan masa kepemimpinan Megawati, khususnya pada periode 2001-2003,penurunan tersebut lebih rendah. Tingkat penurunan jumlah penduduk miskin tersebut belum fundamental, sehingga pengamatan secara parsial tidak akan berhasil melihat tingkat penurunan tersebut secara konkret.
Jenis pekerjaan yang menjadi pilihan mereka diduga mempunyai keterkaitan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan sehingga untuk mengakses peluang pekerjaan yang lebih baik relatif sulit. Ditinjau dari aspek pendidikan, sebagian besar (69,4%) responden berpendidikan rendah (SD ke bawah). Secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut: mereka yang Tidak sekolah (1,2%), Tidak Tamat SD (27,2), Tamat SD sebesar 41,0%, Tamat SLTP (19,3%), Tamat SLTA (10,5%), dan tamat Perguruan Tinggi (0,7%). Realitas ini menunjukkan, bahwa kualitas pendidikan sumber daya manusia keluarga fakir miskin masih jauh dari standard (ketentuan pemerintah dalam bentuk wajib belajar 9 tahun).
Ditinjau dari aspek kepemilikan tempat tinggal atau rumah, sebagian besar (77,1%) keluarga telah memiliki rumah sendiri. Selebihnya 14,8% keluarga masih menumpang dan 5,5% keluarga menempati rumah sewa atau kontrakan. Meskipun dari aspek pengeluaran mereka tergolong dalam kategori di bawah garis kemiskinan, ternyata mereka telah mampu menjangkau perlindungan dasar (security capital). Hal ini tentunya terlepas dari kondisi memadai atau tidaknya rumah yang mereka tempati. Sebagai ilustrasi, masih banyak dijumpai tempat tinggal yang berlantai tanah, sulit menjangkau air bersih, dan kondisi yang lebih memprihatinkan adalah masih dijumpai tempat tinggal yang tidak memiliki pemisah antara orang dengan ternak yang mereka pelihara.
Dari realitas di atas, pertanyaannya adalah, mengapa eksistensi mereka masih tetap bertahan hidup dalam berbagai kondisi termasuk dalam kondisi krisis sekalipun. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sekecil apapun mereka mempunyai potensi untuk survive. Mereka pada dasarnya bukan masyarakat yang malas bekerja. Mobilitas pekerjaan yang relatif tinggi telah menuntut alokasi waktu mereka untuk bekerja rata-rata lebih dari 10 jam. Jenis pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan cukup bervariasi, antara lain bekerja sebagai buruh, pedagang, peternak, pengrajin, tukang kayu, nelayan dan jasa. Di sisi lain, dalam komunitas mereka mempunyai solidaritas yang relatif kuat. Hal ini ditunjukkan dari kegiatan tolong menolong di antara mereka.
3. Kemampuan dalam Pelaksanaan Peran Sosial.
Pokok bahasan tentang peran sosial keluarga fakir miskin pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: (a) Peran dalam bidang ekonomi (b) Peran dalam bidang pendidikan (c) Peran dalam perlindungan (d) Peran dalam kemasyarakatan. Tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam pelaksanaan peran sosial dilihat dari frekuensi peran yang dilaksanakan.
Peran keluarga fakir miskin dalam bidang ekonomi yang dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah. Peran dalam pendidikan (pelaksanaan ibadah atau membimbing keluarga; menanamkan nilai dan norma; mendorong pendidikan keluarga; mengerjakan kegiatan kerumah-tanggaan; mengasuh anak dan mendampingi anak belajar). Peran dalam perlindungan (melindungi keluarga, turut memecahkan masalah keluarga, dan turut serta memelihara kesehatan keluarga).
Hal di atas menunjukkan bahwa peran sosial yang dilaksanakan oleh keluarga fakir miskin lebih banyak bersifat intern. Artinya lebih banyak terkonsentrasi dalam urusan keluarga. Kepala keluarga lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk mencari nafkah, pendidikan dan perlindungan keluarga. Rendahnya dalam pelaksanaan peran sosial kemasyarakatan kurang terintegrasi dalam kehidupan keluarga. Mereka tidak begitu aktif untuk melakukan kunjungan keluarga, rekreasi, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan kelembagaan. Kegiatan ini tidak dijadikan sebagai kegiatan prioritas. Dalam pendekatan perspektif kultural mendekati masalah kemiskinan pada analisis tingkat masyarakat, kemiskinan terutama ditunjukkan oleh tidak terintegrasinya kaum miskin dengan institusi-institusi masyarakat secara efektif.
Kenyataan ini merupakan suatu fenomena yang umum terjadi pada keluarga miskin. Kondisi ini dapat dipahami mengingat kegiatan mencari nafkah merupakan kegiatan utama yang masih perlu diperjuangkan demi keberlangsungan hidup keluarga. Besarnya tuntutan kebutuhan keluarga membutuhkan konsentrasi lebih besar sehingga waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk mencari nafkah dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4. Kemampuan dalam Menghadapi Permasalahan Kemiskinan.
Strategi keluarga fakir miskin dalam menghadapi permasalahan keluarga, merupakan salah satu indikator variabel potensi mereka. Dalam konteks ini kemiskinan tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang statis, tetapi mempunyai dinamika sesuai dengan tantangan dan perubahan sosial. Walaupun sebagian masyarakat Indonesia menanggapi permasalahan keluarga dengan penuh kepasrahan, kesabaran yang terkesan sebagai sikap apatis pasif.
Dalam tata kehidupan dan penghidupan masyarakat, setiap keluarga tidak akan terlepas dari permasalahan (goncangan dan tekanan). Permasalahan yang dimaksud di sini dapat berupa permasalahan ekonmomi maupun sosial. Dari uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa keluarga fakir miskin mempunyai potensi untuk survive dalam berbagai kondisi. Dinamika dan mobilitas mereka dalam pekerjaan relatif tinggi. Dalam rangka menanggapi goncangan dan tekanan (shock and stress), pada dasarnya mereka mempunyai mereka mempunyai strategi yang cukup handal. Mereka adalah manajer dengan seperangkat aset yang ada di seputar diri dan lingkungannya.
5. Upaya Mengatasi Kemiskinan dengan Bermacam Cara
Kemiskinan merupakan suatu fenomena sosial yang sangat menarik. Dalam perkembangannya, kemiskinan di Indonesia tidak semakin berkurang tetapi semakin bertambah. Dalam ketentuan BPS (2006) disebutkan, kemiskinan mencapai jumlah lebih dari 100 juta jiwa akibat kenaikan harga BBM. Belum lagi masalah lain yang sedang melanda Indonesia.
Untuk mengatasi kemiskinan diperlukan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga lainnya. Caranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan, pemberian lahan untuk dimanfaatkan ataupun memberikan pinjaman kepada masyarakat yang mempunyai keinginan untuk berkembang menjadi masyarakat yang mampu mengatasi kemiskinan dalam dirinya sendiri, keluarga, ataupun masyarakat sekitar.
Sekarang permasalahannya adalah apakah semua orang yang telah diberikan upaya tersebut akan terbebas dari kemiskinan? Tidak semuanya akan terbebas, mengingat meraka mempunyai tanggungan-tanggungan yang harus dihadapi.
Solusi yang paling mendasar adalah adanya keuletan dari orang tersebut (Orang yang mengalami kemiskinan). Serta adanya bantuan dari pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya.
SIMPULAN
Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam konteks penanggulangan kemiskinan, mereka tidak hanya didekati sebagai objek (gejala yang diamati), tetapi harus dipandang sebagai subjek atau pelaku yang dikelompokkan dalam golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah (GMBR). Mereka adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya.
Kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling dasar tersebut.
Dalam penanggulangan kemiskinan, kita tidak hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah tetapi kita harus bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Awasi kinerja pemerintah jika ada pemerintahan yang korupsi bisa kita laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi agar kehidupan kita terjamin. Tidak ada yang sangat kaya dari hasil korupsi dan juga tidak ada saudara kita yang masih menderita.
Dalam keluarga miskin, mereka mempunyai potensi- potensi yang bisa dikembangkan lebih. Potensi tersebut antara lain, yaitu kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, kemampuan dalam pelaksanaan peran sosial, kemampuan dalam menghadapi permasalahan kemiskinan.
SARAN
1. Permasalahan kemiskinan tidak hanya berdiri sendiri, sehingga dalam penanggulangannya menuntut pemahaman, kecermatan dan kehati-hatian.
2. Kepada pemerintah agar tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi saja namun juga memikirkan rakyat yang setiap hari berkehidupan kekurangan.
3. Kepada rakyat miskin agar tidak hanya hidup bermalas-malasan supaya kehidupannya dapat berkecukupan.
4. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
5. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat.
6. Pemberian perlindungan kepada rakyat yang miskin.
Kamis, 21 Agustus 2008
Sweet Words
#Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
# Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.#Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
# Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli segala keperluanmu.
# Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
# Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
# Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
# Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang lain pula.
# Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan membawa berkat.
# Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
# Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
#Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.
#Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
# Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
# Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap perduli padanya.
#Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
# Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
# Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
# Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
# Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
# Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
# Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
# Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
# Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Kamis, 14 Agustus 2008
Gelombang Elektromagnetik
a. Teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik
Perkembangan teori gelombang elektromagnetik sudah dimulai sejak awal abad 19 oleh Oersted dan Ampere, baru kemudian gagasan medan magnetik oleh Faraday dan disempurnakan oleh Maxwell. Maxwell berpikir bahwa perubahan medan magnetik dapat menimbulkan medan listrik dan perubahan medan listrik akan menimbulkan medan magnetik.
Hukum Faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnetik B menimbulkan medan listrik E yang arahnya tegak lurus B. Aturan yang diiinginkan Maxwell, perubahan medan listrik E haruslah menghasilkan medan magnetik B yang tegak lurus E.
Pada tahun 1885 hipotesis Maxwell dapat dibuktikan lewat percobaan oleh Hertz, enam tahun setelah Maxwell meninggal dunia.
Dengan menggetarkan sakelar, terjadi getaran listrik pada rangkaian sekunder yang ditandai dengan loncatan bunga api. Pada kawat yang ditekukan sampai ujung-ujungnya sangat berdekatan juga terlihat adanya loncatan bunga api. Ini membuktikan bahwa ada pemindahan energi elektromagnetik dari kumparan Ruhkorff ke potongan kawat yang terpisah sama sekali.
b. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan:
· Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
· Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
· Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm)[1].
Berdasarkan atas panjang gelombang atau frekuensi yang dimiliki, rentang spektrum gelombang elektromagnetik selengkapnya terdiri atas frekuensi yang terendah ke frekuensi yang tertinggi, yaitu :
1. Gelombang Radio
2. Gelombang Mikro
3. Radar
4. Sinar Inframerah
5. Cahaya atau sinar tampak
6. Sinar Ultraviolet
7. Sinar X
8. Sinar Gamma
Gelombang elektromagnetik terdiri atas bermacam-macam gelombang yang berbeda frekuensi dan panjang gelombangnya tetapi kecepatan di ruang hampa sama.
1. Gelombang Radio
Gelombang radio memiliki daerah frekuensi antara 30 kHz – 3 kHz. Gelombang ini dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melelui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian-rangkaian elektronik seperti osilator LC, dan digunakan dalam sistem-sistem komunikasi radio. Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
2. Gelombang Mikro
Gelombang mikro ini mempunyai panjang gelombang sekitar 10 cm. Gelombang ini juga mudah diserap oleh air, lemak, dan gula, dan sukar diserap oleh molekul-molekul dalam gelas, keramik, kertas, dan beberapa jenis plastik. Prinsip dan sifat ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya microwave cooking.
3. Radar
Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda. Radar menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.
Oleh karena panjang gelombang yang digunakan cukup pendek (berbanding terbalik dengan frekuensi gelombang), gelombang ini mudah dipantulkan oleh benda-benda yang cukup besar seperti mobil, pesawat terbang, atau roket. Jika pulsa gelombang yang dikirimkan dipantulkan kembali oleh suatu benda, maka benda tersebut dapat dideteksi keberadaannnya.
4. Sinar Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Sinar infaramerah dihasilkan oleh elektron dalam moleku-molekul yang bergetar karena benda dipanaskan.
5. Cahaya atau sinar tampak
Sinar yang dapat kelihatan oleh mata kita disebut sinar tampak atau cahaya. Sinar tampak berada pada frekuensi yang cukup sempit dengan panjang gelombang antara 10-6 cm – 10-7 cm dengan spektrum warna dari mulai panjang gelombang besar yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan panjang gelombang terpendek adalah warna ungu.
6. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1.015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-8 sampai 10-7.
Sinar ultraviolet dihasilakan oleh atom atau molekul dalam nyala listrik dan mempunyai energi kimia, sehingga dapat memendarkan barium platina sianida, menghitamkan pelat foto yang berlapis perak bromida, dan mempunyai daya pembunuh kuman-kuman terutama untuk penyakit kulit.
Dengan menggunakan cara spektroskopi dapat memungkinkan untuk mensterilkan peralatan bedah karena sinar ini dapat membunuh mikroorganisme.
7. Sinar X
Sinar X mempunyai daerah frekuensi antara 1016 Hz sampai 1020 Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-11 m sampai 10-8 m, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1895 oleh Wihelm K. Rontgen (1845-1923). Oleh karena panjang gelombangnya sangat pendek, sinar-X mempunai daya tembus sangat besar. Daya tembusnya tergantung pada frekuensi, semakin tinggi frekuensinya semakin besar daya tembusnya.
Sinar X dapat dihasilkan dengan cara menembakkan elektron dalam tabung ruang hampa pada permukaan keping logam.
Pada bidang kedokteran, sinar-X digunakan untuk membuat potret bagian dalam tubuh misalnya untuk melihat bagian tulang yang patah, karena sifatnya dapat menembus daging, namun tertahan oleh tulang.
8. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi dalam daerah antara 1020 Hz- 1025 Hz atau panjang gelombang antara 10-13 sampai 10-11 m. Daya tembusnya merupakan yang terbesar sehingga dapat menembus pelat timbal atau pelat besi yang tebalnya beberapa centimeter. Sinar gamma dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil atau dari sinar-sinar kosmik. Alat pendeteksi sinar gamma adalah pencacah Geiger( Geiger Counter), kamar kabut Wilson, emulsi film, dan pencacah sintilasi.
Jika sinar gamma ini menembus jaringan hidup maka energinya akan diserap dan akan merusak sel-sel. Akan tetapi, sinar gamma juga dapat digunakan untuk membunuh sel kanker.
a. Teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik
Perkembangan teori gelombang elektromagnetik sudah dimulai sejak awal abad 19 oleh Oersted dan Ampere, baru kemudian gagasan medan magnetik oleh Faraday dan disempurnakan oleh Maxwell. Maxwell berpikir bahwa perubahan medan magnetik dapat menimbulkan medan listrik dan perubahan medan listrik akan menimbulkan medan magnetik.
Hukum Faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnetik B menimbulkan medan listrik E yang arahnya tegak lurus B. Aturan yang diiinginkan Maxwell, perubahan medan listrik E haruslah menghasilkan medan magnetik B yang tegak lurus E.
Pada tahun 1885 hipotesis Maxwell dapat dibuktikan lewat percobaan oleh Hertz, enam tahun setelah Maxwell meninggal dunia.
Dengan menggetarkan sakelar, terjadi getaran listrik pada rangkaian sekunder yang ditandai dengan loncatan bunga api. Pada kawat yang ditekukan sampai ujung-ujungnya sangat berdekatan juga terlihat adanya loncatan bunga api. Ini membuktikan bahwa ada pemindahan energi elektromagnetik dari kumparan Ruhkorff ke potongan kawat yang terpisah sama sekali.
b. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan:
· Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
· Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
· Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm)[1].
Berdasarkan atas panjang gelombang atau frekuensi yang dimiliki, rentang spektrum gelombang elektromagnetik selengkapnya terdiri atas frekuensi yang terendah ke frekuensi yang tertinggi, yaitu :
1. Gelombang Radio
2. Gelombang Mikro
3. Radar
4. Sinar Inframerah
5. Cahaya atau sinar tampak
6. Sinar Ultraviolet
7. Sinar X
8. Sinar Gamma
Gelombang elektromagnetik terdiri atas bermacam-macam gelombang yang berbeda frekuensi dan panjang gelombangnya tetapi kecepatan di ruang hampa sama.
1. Gelombang Radio
Gelombang radio memiliki daerah frekuensi antara 30 kHz – 3 kHz. Gelombang ini dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melelui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian-rangkaian elektronik seperti osilator LC, dan digunakan dalam sistem-sistem komunikasi radio. Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
2. Gelombang Mikro
Gelombang mikro ini mempunyai panjang gelombang sekitar 10 cm. Gelombang ini juga mudah diserap oleh air, lemak, dan gula, dan sukar diserap oleh molekul-molekul dalam gelas, keramik, kertas, dan beberapa jenis plastik. Prinsip dan sifat ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya microwave cooking.
3. Radar
Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda. Radar menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.
Oleh karena panjang gelombang yang digunakan cukup pendek (berbanding terbalik dengan frekuensi gelombang), gelombang ini mudah dipantulkan oleh benda-benda yang cukup besar seperti mobil, pesawat terbang, atau roket. Jika pulsa gelombang yang dikirimkan dipantulkan kembali oleh suatu benda, maka benda tersebut dapat dideteksi keberadaannnya.
4. Sinar Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Sinar infaramerah dihasilkan oleh elektron dalam moleku-molekul yang bergetar karena benda dipanaskan.
5. Cahaya atau sinar tampak
Sinar yang dapat kelihatan oleh mata kita disebut sinar tampak atau cahaya. Sinar tampak berada pada frekuensi yang cukup sempit dengan panjang gelombang antara 10-6 cm – 10-7 cm dengan spektrum warna dari mulai panjang gelombang besar yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan panjang gelombang terpendek adalah warna ungu.
6. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1.015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-8 sampai 10-7.
Sinar ultraviolet dihasilakan oleh atom atau molekul dalam nyala listrik dan mempunyai energi kimia, sehingga dapat memendarkan barium platina sianida, menghitamkan pelat foto yang berlapis perak bromida, dan mempunyai daya pembunuh kuman-kuman terutama untuk penyakit kulit.
Dengan menggunakan cara spektroskopi dapat memungkinkan untuk mensterilkan peralatan bedah karena sinar ini dapat membunuh mikroorganisme.
7. Sinar X
Sinar X mempunyai daerah frekuensi antara 1016 Hz sampai 1020 Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-11 m sampai 10-8 m, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1895 oleh Wihelm K. Rontgen (1845-1923). Oleh karena panjang gelombangnya sangat pendek, sinar-X mempunai daya tembus sangat besar. Daya tembusnya tergantung pada frekuensi, semakin tinggi frekuensinya semakin besar daya tembusnya.
Sinar X dapat dihasilkan dengan cara menembakkan elektron dalam tabung ruang hampa pada permukaan keping logam.
Pada bidang kedokteran, sinar-X digunakan untuk membuat potret bagian dalam tubuh misalnya untuk melihat bagian tulang yang patah, karena sifatnya dapat menembus daging, namun tertahan oleh tulang.
8. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi dalam daerah antara 1020 Hz- 1025 Hz atau panjang gelombang antara 10-13 sampai 10-11 m. Daya tembusnya merupakan yang terbesar sehingga dapat menembus pelat timbal atau pelat besi yang tebalnya beberapa centimeter. Sinar gamma dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil atau dari sinar-sinar kosmik. Alat pendeteksi sinar gamma adalah pencacah Geiger( Geiger Counter), kamar kabut Wilson, emulsi film, dan pencacah sintilasi.
Jika sinar gamma ini menembus jaringan hidup maka energinya akan diserap dan akan merusak sel-sel. Akan tetapi, sinar gamma juga dapat digunakan untuk membunuh sel kanker.
SPAMA is the cool Class
About Spama :
Spama is one of many class in SMAnSADE. Spama adl kepanjangan dari sebelas ipa lima! Spama merupakan kelas yg pualing yes dari yg yes-yes. Hal ini didukung oleh wali kelas XIA5 yg caem abiszz n guaul buangetBapak Setyo Nugroho sarjana pendidikan !!!!
Apalagie klo kenal ma Leader of SPAMA Comunity yg ngerasa dirinya sok yes tapi emang yes!!! (Kata'a temenQ sich!!! He he he!!! Ojo serik lho!!!)
Wuih, so pasti kalian akan kagum bgt ma anggotana n kalian pastina pengen bgt bisa gabung di SPAMA.
Don't forget me, !!!!!
Silakan yg dah masuk blog ini, tlg kasih comment yaw? Please b4!!!!
Spama is one of many class in SMAnSADE. Spama adl kepanjangan dari sebelas ipa lima! Spama merupakan kelas yg pualing yes dari yg yes-yes. Hal ini didukung oleh wali kelas XIA5 yg caem abiszz n guaul buanget
Apalagie klo kenal ma Leader of SPAMA Comunity yg ngerasa dirinya sok yes tapi emang yes!!! (Kata'a temenQ sich!!! He he he!!! Ojo serik lho!!!)
Wuih, so pasti kalian akan kagum bgt ma anggotana n kalian pastina pengen bgt bisa gabung di SPAMA.
Don't forget me, !!!!!
Silakan yg dah masuk blog ini, tlg kasih comment yaw? Please b4!!!!
About me
About me :
Full Name : Bayu Efka Leigraha Noor
Panggilan : Bay, fk, lei or noer
Cool Name : Mazket, Leader, Komandan,
Ttl : nDEMAK, April, 12 1992
Address : Ndemak City
Skul : State Senior High School 1 Ndemak
Class : XI A 5 (SPAMA Comunity)
No. Absen : 06 (Six)
NIS : 071621
Activity at School : Pramuka, Barata, Takraw, n' Taekwondo
Activity at Home : Assisten RT, Badminton, n' Ngewangi wong tuwo!!!!!!
Hobi : Nglekar ning kasur, nuphi, EXT
Achievment :
- Juara 2 lomba Karawitan tk.Kabupaten th 2001
- Juara 2 lomba Karawitan tk.Kabupaten th 2002
- Tergiat 2 Pesta Siaga tk.Kabupaten th 2001
- Juara 1 lomba IPU tk.Kabupaten th 2003
Full Name : Bayu Efka Leigraha Noor
Panggilan : Bay, fk, lei or noer
Cool Name : Mazket, Leader, Komandan,
Ttl : nDEMAK, April, 12 1992
Address : Ndemak City
Skul : State Senior High School 1 Ndemak
Class : XI A 5 (SPAMA Comunity)
No. Absen : 06 (Six)
NIS : 071621
Activity at School : Pramuka, Barata, Takraw, n' Taekwondo
Activity at Home : Assisten RT, Badminton, n' Ngewangi wong tuwo!!!!!!
Hobi : Nglekar ning kasur, nuphi, EXT
Achievment :
- Juara 2 lomba Karawitan tk.Kabupaten th 2001
- Juara 2 lomba Karawitan tk.Kabupaten th 2002
- Tergiat 2 Pesta Siaga tk.Kabupaten th 2001
- Juara 1 lomba IPU tk.Kabupaten th 2003
- Kontingen Jambore Nasional Kwarcab Demak th 2006
- Juara 2 Lomba TUS tk.Kabupaten th 2006
- Juara 1 Lomba TUS tk.Kabupaten th 2007
- The Best Danton (With Iqbal n' Irfan) th 2007
- Juara 1 Roscomp Tk. Provinsi kategori PDK th 2008
- Juara 2 Lomba TUS tk.Kabupaten th 2006
- Juara 1 Lomba TUS tk.Kabupaten th 2007
- The Best Danton (With Iqbal n' Irfan) th 2007
- Juara 1 Roscomp Tk. Provinsi kategori PDK th 2008
Langganan:
Postingan (Atom)