Sebagai mahluk sosial, manusia selalu membutuhkan manusia yang lain. Mereka tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Sehingga mereka akan selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhan masing-masing. Tidak hanya kebutuhan lahir saja yang diinginkan namun juga ada kebutuhan batin yang dibutuhkan oleh manusia.
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tentang salah satu kebutuhan batin remaja yaitu tentang hubungan terhadap lawan jenis yang berdasar cinta kasih. Atau istilahnya para remaja adalah pacaran.
Menurut penelitan yang kami lakukan, remaja sekarang menganggap bahwa pacaran itu antara penting dan tidak penting. Mereka yang menganggap penting karena pacaran bisa menimbulkan rasa senang, dapat menambah tali silahturahmi karena lebih kenal terhadap saudara dari sang pacar dan menimbulkan rasa semangat untuk belajar. Namun remaja yang menganggap tidak penting karena pacaran akan menimbulkan rasa penyesalan dikemudian hari karena dikhianati cintanya oleh sang pacar.
Dari segi positif-negatif, pacaran cenderung memberikan arti positif bagi mereka yang melakukannya. Karena mereka akan mendapatkan pengalaman untuk mencari jodoh. Namun juga tergantung dari pasangan yang menjalani saja karena jika mereka menganggap pacaran itu positif pastinya akan muncul pikiran positif dari mereka dan kegiatan pacaran mereka diisi dengan agenda kegiatan yang menjurus kehubungan positif. Sedangkan mereka yang memberikan arti negatif beralasan bahwa pacaran akan menjerumus pada hal-hal yang bersifat zina
Hubungan remaja yang berpacaran kebanyakan tidak diketahui oleh kedua orang tua masing- masing karena mereka belum berani untuk mengenalkan pacar masing-masing kepada orangtua mereka. Sehingga dalam berpacaran mereka belum mendapatkan restu dari orangtuanya dan hubungan mereka terkesan back street.
Dalam berpacaran, remaja sekarang mulai mengenal pacaran kebanyakan pada usia sekolah menengah pertama (SMP) karena pada masa-masa itu remaja mulai mengenal hubungan terhadap lawan jenis yang lebih mendalam. Sehingga mereka sudah banyak yang berpacaran.
Dari penelitian yang kami lakukan dan kebanyakan respondennya adalah wanita. Mereka lebih suka menerima cinta daripada terlebih dahulu menyatakan cintanya. Dan kebanyakan mereka belum bisa percaya terhadap pacar masing-masing karena mereka takut akan cintanya yang dikhianati.
Namun bagaimana ya yang sedang tidak berpacaran? Mereka kebanyakan menghabiskan waktu-waktunya tanpa pacar dengan cara belajar di rumah. Ada pula yang bergaul dengan banyak teman yang mereka anggap malah lebih bebas untuk memilih teman daripada bergaul dengan satu teman. Ada juga responden yang menyatakan bahwa pacaran akan membuat hidupnya menjadi miskin karena akan menghabiskan uang jajannya untuk mentraktir pacarnya. Selain itu ada pula yang menghindari berpacaran karena meraka belum siap dan ingin berkonsentrasi belajar untuk menggapai cita-citanya.
Blog of Mazket, Wahana Berkarya untuk Berbagi Informasi
Sebagai seorang Pemuda, patutlah kita untuk senantiasa berkarya. Janganlah kita menjadi Pemuda yang hanya terdiam menerima apa adanya. Kita harus bisa menjadi generasi perubah. Tentunya generasi perubah ke arah yang lebih baik.
Kitalah yang akan menggantikan generasi orang-orang tua kita. Kitalah generasi baru yang lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik. Kitalah generi pencetak generasi selanjutnya yang tentunya harus lebih baik daripada generasi kita.
Semangatlah kawan.....
Marilah kita ubah dunia ini menjadi lebih baik, diawali dari diri kita terlebih dahulu.
Kitalah yang akan menggantikan generasi orang-orang tua kita. Kitalah generasi baru yang lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik. Kitalah generi pencetak generasi selanjutnya yang tentunya harus lebih baik daripada generasi kita.
Semangatlah kawan.....
Marilah kita ubah dunia ini menjadi lebih baik, diawali dari diri kita terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar